Skip links

Cara Membuat Konten Pilar

Dalam strategi pemasaran secara umum, konten marketing menjadi aspek yang sangat penting. Hal ini dikarenakan diperlukannya konten dengan perencanaan yang matang untuk bisa mengembangkan akun media sosial maupun website perusahaan. Nah, jika Anda ingin masuk ke dalam dunia konten marketing, Anda wajib mengetahui dan menguasai konten pilar terlebih dahulu. Anda juga harus mengetahui cara membuat konten pilar.

Lantas, bagaimana cara membuat konten pilar?

Tenang saja, Anda sudah berada di tempat yang tepat! Di artikel ini, kami akan memberikan cara membuat konten pilar. Tidak hanya itu, kami juga akan mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh tentang konten pilar. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita mulai dari pengertian konten terlebih dahulu.

Apa Itu Konten Pilar?

Konten pilar terdiri dari dua kata yaitu konten yang berarti informasi yang disajikan melalui berbagai jenis media dan pilar yaitu tiang penyangga atau pondasi. Jadi, konten pilar adalah Topik atau informasi utama yang akan dijadikan pondasi untuk keseluruhan strategi konten suatu perusahaan/ bisnis yang disajikan melalui berbagai jenis media. Singkatnya yaitu konten pilar sebagai pondasi atau dasar yang menopang kesuksesan sebuah konten. Konten yang satu ini merupakan satu konten dengan topik besar/ luas yang terdiri dari beberapa sub topik.

Tujuan dari membuat konten ini adalah untuk menyediakan informasi yang komprehensif agar pembaca dapat menemukan semua informasi yang mereka cari di satu tempat saja. Konten ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa upaya Anda secara merata di semua tujuan, baik dari awareness, perolehan prospek, hingga konversi.

Jenis Content Pillar

Dalam strategi marketing, ada beberapa jenis konten pilar yang umum digunakan. Berikut beberapa jenis kontennya yang perlu Anda ketahui :

• Educative content

Educative content atau konten edukasi adalah jenis konten yang berfungsi untuk memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada audiens. Pada umumnya konten edukasi mencakup subjek secara mendalam. Apabila topik yang disampaikan cukup kompleks, maka Anda dapat memecah sub topik menjadi beberapa bagian.

Konten edukasi dapat digunakan apabila Anda atau suatu perusahaan mengeluarkan produk baru/ layanan. Anda atau suatu perusahaan perlu memberikan konten edukasi berupa fitur, manfaat, dan dan bagaimana produk tersebut dapat menyelesaikan masalah customer atau pelanggan. Selain itu, ada baiknya Anda atau suatu perusahaan membuat konten yang tujuannya berfokus untuk mengedukasi pembaca tentang hal-hal yang relevan dengan produknya. Konten jenis ini seringkali digunakan untuk meningkatkan citra brand agar semakin kuat.

• Functional content

Sesuai namanya, functional content atau konten fungsional adalah sebuah konten yang memiliki tujuan spesifik menarik simpati audiens, membuat brand atau memperkenal brand yang sedang menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Singkatnya, konten fungsional ini memiliki tujuan tertentu atau digunakan sebagai alat untuk menuju sesuatu. Konten fungsional merupakan konten yang dapat mempresentasikan value (nilai) brand dan gambaran produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan dengan menyajikannya secara menarik.

Salah satu contoh konten fungsional yaitu konten yang membahas sesuatu hal dan sedang menjadi pembicaraan hangat oleh kebanyakan orang, baik itu hal positif maupun negatif. Konten fungsional tersebut berfungsi untuk menarik traffic yang tinggi dari kontroversi sebuah konten. Namun, perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua konten fungsional berbau hal yang kontroversi. Jenis konten yang satu ini termasuk ke dalam konten promosi. Hal ini dikarenakan apabila konten kontroversi tersebut mengundang traffic organik, maka konten fungsional dapat menarik traffic dari iklan berbayar.

• Emotional content

Emotional content atau konten emosional adalah jenis konten pilar untuk media sosial atau website yang mampu meraih respon emosional audiens. Menarik respon emosional merupakan salah satu ciri untuk menciptakan konten yang relevan dengan kondisi paling mutakhir. Namun perlu diingat, konten emosional sangat berkaitan dengan waktu atau momen tertentu. Jadi, jangan sampai Anda membuat konten emosional dari topik yang sudah tidak dibicarakan lagi oleh masyarakat, karena hal itu tidak akan menjamin konten yang anda buat mendapat exposure dan engagement score yang tinggi.

Maka dari itu, Anda harus selalu update apa yang sedang masyarakat bicarakan saat ini. Setelah mengetahui hal tersebut Anda dapat mengolahnya menjadi konten emosional yang secara tidak langsung mempengaruhi orang pada brand yang Anda tawarkan. Dengan melibatkan konten yang bersifat momentum dan emosional sebuah brand dapat meningkatkan engagement dan pada akhirnya peluang konversi.

Manfaat Konten Pilar

Kesuksesan bisnis juga ditentukan dari kualitas konten yang ditampilkan kepada audiens. Meskipun dalam pembuatan konten membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Namun, banyak manfaat yang akan Anda dapatkan apabila membuat konten pilar, manfaat tersebut diantaranya yaitu :

1. Konten lebih bermanfaat bagi audiens

Setiap produk pasti memiliki target pasarnya sendiri-sendiri, begitu juga dengan konten. Setiap konten pasti memiliki target audiens masing-masing. Maka dari itu, menyesuaikan konten Anda dengan kebutuhan audiens adalah hal yang sangat penting. Nah, dengan adanya konten pilar inilah Anda dapat membuat konten yang relevan dengan audiens.

Misalnya, bisnis yang Anda jalankan adalah pakan sapi potong untuk penggemukan. Maka konten pilar yang Anda gunakan adalah konten-konten edukasi tentang sapi yang disertai dengan promosi, karena hal ini sesuai dengan kebutuhan target audiens Anda. Dengan membuat konten seperti ini, Anda bisa mendapatkan topik yang luas dan relevan terhadap bisnis Anda, bahkan sesuai dengan strategi-strategi pemasaran yang telah Anda buat.

2. Ketersediaan konten terpenuhi dan konsisten secara terus menerus

Konter pilar yaitu satu konten besar yang spesifik dengan beberapa sub topik yang lebih sederhana di dalam konten tersebut. Perlu diketahui juga bahwa seluruh topik harus mampu mewakilkan website Anda secara keseluruhan. Dengan konten inilah Anda dapat menyediakan topik yang luas dan mewakili bisnis yang Anda jalankan.
Topik yang luas tersebut dapat dipecah menjadi beberapa konten yang relevan dengan konten pilar tersebut. Hal ini tentu akan memudahkan Anda dalam produksi, karena Anda hanya perlu memecah topik yang ditentukan dalam konten pilar sebelumnya. Selain itu, Anda juga dapat menghemat waktu dalam pembuatan konten dan mengisi kebutuhan platform media tanpa mengurangi atau bahkan menghilangkan kualitas.

Dengan begitu konten pilar dapat memfokuskan sumber dari konten-konten kecil yang berasal dari sumber yang sama. Jadi, pesan yang ingin Anda sampaikan kepada audiens akan tetap sama meskipun dalam bentuk yang berbeda. Konten-konten kecil yang banyak inilah akan dapat dijadikan stok konten Anda untuk beberapa waktu kedepan, sehingga Anda dapat terus update konten dengan konsisten. Update konten secara konsisten termasuk hal yang sangat penting karena akun atau website Anda akan terlihat aktif bagi pengunjung.

3. Dapat mengoptimalkan SEO

Tentu Anda sudah mengetahui bahwa dalam mengoptimalkan performa website, Anda memerlukan konten yang dapat meraih traffic dalam jumlah besar/ banyak. Nah, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah Anda dapat membuat konten pilar.

Konten pilar memiliki peran yang cukup besar dalam mengoptimalkan SEO. Hal ini dikarenakan konten tersebut akan membuat susunan hierarki dan navigasi website Anda menjadi lebih baik. Navigasi website yang baik akan mempermudah audiens dan mesin pencari untuk menjelajahi isi website, pada akhirnya akan mendapatkan skor SEO yang baik. Hal ini dikarenakan mesin pencari memindai suatu situs secara keseluruhan, bukan satu per satu melalui halaman. Selain itu, dengan konten pilar Anda dapat menghasilkan konten yang bernilai dalam jumlah yang banyak pada satu topik saja.

Cara Membuat Content Pillar

Sebelumnya Anda sudah mengetahui lebih jauh tentang konten pilar mulai dari pengertian, jenis, hingga manfaat konten pilar. Nah, tiba saatnya kita akan membahas cara membuat konten pilar. Mengetahui cara membuat konten pilar yang baik adalah hal yang penting agar Anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Berikut beberapa cara membuat konten pilar yang perlu Anda ketahui :

1. Ketahui dan pahami siapa target audiens Anda

Sebelum memulai membuat konten pilar, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengetahui dan memahami siapa target audiens Anda. Banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan diantaranya yaitu melakukan riset, analisa, dan membuat buyer persona yang menggambarkan audiens. Dengan mengetahui dan memahami target audiens tentu Anda akan terbantu untuk membuat konten yang jelas dan kuat.

Beberapa informasi yang perlu Anda ketahui dari audiens yaitu demografis, geografis, psikografis, perilaku, kendala, tujuan yang ingin dicapai, dan perilaku mereka. Untuk mendapatkan informasi tersebut, terdapat beberapa cara yang bisa Anda gunakan seperti melakukan survey, wawancara, observasi, dan lain sebagainya. Mengetahui dan memahami target audiens merupakan hal yang penting dalam membuat konten karena kelak mereka bisa menjadi pelanggan dari bisnis Anda.

2. Pemilihan topik

Setelah Anda mengetahui dan memahami target audiens Anda, maka cara kedua untuk membuat konten pilar adalah memilih konten topik yang tepat dan sesuai dengan tujuan. Dalam hal ini, Anda perlu memfokuskan halaman pilar Anda pada satu topik. Pilihlah tema besar yang terdiri dari beberapa sub topik. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah setiap pilar harus sejalan dengan brand atau produk yang Anda tawarkan, serta dapat menjawab kebutuhan dan sesuai dengan nilai dari target audiens Anda.

Memilih topik yang sesuai dengan kebutuhan audiens adalah hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan topik yang akan dibuat biasanya juga akan berkaitan dengan topik konten ke depannya. Maka dari itu, sebaiknya Anda memilih topik dengan cakupan pembahasan yang luas, namun pembahasannya spesifik. Perlu diketahui juga bahwa pembahasan topik yang melebar dapat merusak perencanaan konten ke depannya.

3. Melakukan riset kata kunci

Cara membuat konten pilar berikutnya adalah melakukan riset kata kunci. Kata kunci mampu menunjukkan kepopuleran suatu topik dan memberitahu apa yang sering dicari di mesin pencarian Google. Anda bisa menggunakan peluang ini untuk menentukan kebutuhan serta menganalisa kebutuhan dari audiens.

Melakukan riset kata kunci merupakan peranan yang cukup penting di dalam dunia digital. Hal ini dikarenakan untuk bisa menjaring traffic maka konten perlu memiliki riset kata kunci. Selain itu, kata kunci juga akan menentukan apakah konten tersebut mudah ditemukan atau tidak di mesin pencarian. Maka dari itu, Anda bisa meriset kata kunci mana yang tepat untuk topik atau sub topik dari konten yang Anda buat.

Pilihlah kata kunci yang memiliki jumlah pencarian cukup tinggi, namun jumlah persaingannya rendah. Pemilihan kata kunci juga akan menyesuaikan dengan target yang ingin Anda capai. Sebagai tips, Anda bisa menggabungkan kata kunci dengan long tail keywords dan juga yang relevan untuk membantu memaksimalkan traffic organik.

4. Pemilihan sub topik

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa konten pilar menggunakan topik besar yang terdiri dari beberapa sub topik. Memilih sub topik merupakan langkah penting dalam membuat konten yang satu ini. Mengapa demikian? Karena sub topik membantu dalam pencapaian tujuan secara garis besar dan meneruskan kesuksesan dalam membantu pengunjung untuk mendapatkan jawaban yang mereka cari. Selain itu, audiens juga bisa melihat apakah konten tersebut memang sesuai atau tidak. Pemilihan sub topik juga bisa Anda titik beratkan pada hal apa saja yang ingin audiens pahami berkaitan dengan topik utama.

5. Membuat penulisan draft

Membuat penulisan draft konten dikenal juga dengan nama drafting. Karena cakupan topik yang luas, maka ada baiknya apabila dalam cara pembuatan konten pilar Anda membuat draft terlebih dahulu. Draft tersebut dapat dimulai dari membuat konten yang berisi bagian penting dari suatu topik yang akan dibahas.
Anda dapat menganalisa sumber serta kata kunci yang telah diriset untuk mengembangkan dan membuat ulang konten sesuai dengan tujuan. Tidak hanya itu, Anda juga perlu merancang konten pilar yang memuat 3 jenis konten, yaitu :
• Head term, topik paling umum dalam kategori konten. Contoh : usaha sapi potong.
• Core topic, topik inti yang membantu memperjelas konten head term. Contoh : usaha penggemukan sapi potong.
• Sub topik, berisi kumpulan aset topik yang menjadikan konten website atau media sosial sebagai sumber referensi lengkap. Contoh : konsentrat untuk penggemukan sapi potong, ciri bakalan sapi potong yang bagus, dan lain sebagainya.

Membuat konten pilar tidak ada aturan baku, yang penting isinya lengkap, mudah dipahami, dan mudah dijadikan untuk acuan. Selain itu, pastikan bahwa konten pilar yang dibuat sesuai dengan brand Anda dan kebutuhan target audiensnya.

Sekarang Sudah Paham dengan Pentingnya Membuat Konten Pilar, kan?

Itulah pembahasan mengenai konten pilar, kami sudah membahas semuanya mulai dari pengertian, jenis, manfaat, hingga cara membuatnya. Lewat konten pilar, Anda dapat menjaring lebih banyak traffic. Jangkauan pemasaran produk atau jasa yang Anda tawarkan pun akan menjadi luas.

Apabila Anda mempunyai usaha, membuat konten pilar merupakan salah satu cara yang perlu Anda buat apabila ingin melakukan branding dan marketing dengan media konten. Nah, dengan menggunakan konten pilar audiens akan memahami brand produk atau jasa yang Anda tawarkan. Yuk, lengkapi strategi konten marketing Anda dengan membuat pilar-pilar kategori agar promosi produk atau jasa Anda semakin efektif!

Sekian dari kami, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terimakasih dan selamat mencoba!