Brand Story : Pengertian, Jenis, hingga Cara Membuatnya

Waktu Baca: 12 minutes

Setiap pebisnis atau pengusaha pasti memiliki strategi marketingnya tersendiri. Semua itu dilakukan tidak lain dan tidak bukan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Banyak cara yang dapat Anda lakukan dalam melakukan marketing, salah satunya adalah menggunakan brand story.

Brand stories adalah salah satu strategi marketing yang wajib Anda coba.

Lalu, apa itu brand story? Apa saja manfaat dari melakukan brand story?

Tenang saja! Pertanyaan di atas akan terjawab secara tuntas di artikel ini.

Karena kali ini kami akan mengajak Anda untuk mengetahui brand story mulai dari pengertian, jenis-jenisnya hingga cara membuatnya.

Anda sudah penasaran, kan?

Yuk, tanpa berlama-lama lagi ini dia penjelasan lengkapnya, simak sampai selesai ya!

Pengertian Brand Story

Brand story adalah cerita yang dibuat perusahaan untuk menjelaskan mengapa kampanye marketing tersebut dibuat dan mengapa bisnis ini muncul.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa brand story adalah sebuah cerita dibalik setiap brand Anda yang mana tidak hanya sekedar konten dan narasi saja, melainkan sebuah perwakilan yang dapat memperkenalkan brand Anda lebih dekat lagi kepada calon konsumen dan menguatkan identitas brand pada produk Anda.

Oleh karena itu, cerita sebuah brand harus disampaikan berdasarkan fakta dan mencerminkan jati dirinya.

Biasanya brand story diciptakan oleh marketer atau tim kreatif suatu perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan esensi merek/ brand kepada konsumen.

Esensi dari sebuah merek/ brand kepada konsumen lebih dari sekedar fitur, atribut, dan manfaat fungsionalnya.

Esensi ini akan beroperasi pada tingkat psikologis yang lebih dalam.

Dari esensi tersebutlah konsumen akan merasa terhubung secara lebih emosional dengan produk, sehingga dapat membangun kepercayaan, kesetiaan, dan mempengaruhi keputusan pembelian.

Nah, brand story sendiri dapat dikemas menjadi product story.

Product story (cerita produk) adalah cerita naratif yang dirancang untuk menjelaskan asal usul, inspirasi, dan nilai-nilai yang mendasari suatu produk atau layanan kepada konsumen.

Cerita naratif ini harus dibuat unik dan menarik agar dapat mempengaruhi minat calon konsumen untuk membeli produk yang Anda tawarkan.

Jenis-Jenis Brand Stories

Terdapat beberapa jenis brand story untuk produk, layanan atau perusahaan yang dapat Anda gunakan. Jenis-jenis brand story tersebut meliputi :

1. Brand Story Berbasis Data

Brand story berbasis data adalah kemampuan untuk mengubah data mentah menjadi cerita sederhana yang mudah dibaca dan dipahami untuk membantu kita merubah wawasan menjadi tindakan.

Pendekatan ini memanfaatkan statistik, analitik, dan kumpulan data untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan serta mendapatkan perhatian mereka.

Dengan memasukkan data ke dalam brand story, pengiklan dapat menunjukkan bagaimana produk, layanan atau proses pembuatan produk yang bermanfaat bagi konsumen serta komunitas yang lebih besar.

Maka dari itu, menguasai data produk Anda adalah bagian penting dari pembuatan brand story.

Untuk mendapatkan data yang dapat ditindaklanjuti, brand story berbasis data membutuhkan data yang akurat dan terkini.

Jika tidak dilakukan dengan benar, tidak akan memberikan hasil yang dihasilkan.

2. Brand Story Secara Visual

Brand story secara visual adalah cerita produk yang menggabungkan foto, video, animasi, dan ilustrasi yang mengesankan untuk menarik perhatian pelanggan.

Dalam dunia marketing, strategi brand story secara visual bertujuan untuk mendapatkan perhatian audiens dengan cepat dan efektif.

Hal ini karena penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya 75% orang adalah pembelajar visual.

Terlebih lagi ketika seseorang melihat sebuah cerita yang disampaikan melalui media visual mereka dapat memahami cerita lebih cepat dibandingkan dalam bentuk teks.

Maka dari itu, sebaiknya Anda membuat brand story secara visual dengan baik.

Pasalnya, visual yang dibuat dengan baik dan bermerek dapat membantu Anda untuk membawa perusahaan Anda dari yang terkesan datar menjadi perusahaan yang dapat membuat orang terhubung dan percaya.

3. Brand Story Berfokus pada Sejarah Perusahaan

Jenis brand story berikutnya yaitu berfokus pada sejarah perusahaan.

Pemasar dapat membagikan bagaimana perusahaan dimulai, informasi tentang pendiri, misi merek, dan tujuannya.

Para profesionalisme pemasaran dapat membawa pelanggan melalui evolusi merek, termasuk produk, pengemasan, penelitian, dan pengembangan konsep.

Strategi ini dapat bekerja dengan baik apabila perusahaan memiliki sejarah yang panjang.

Berbagi cerita latar belakang tentang bagaimana perusahaan berdiri dapat memberikan pelanggan rasa keterkaitan dan kepercayaan pada merek.

4. Brand Story Berbasis Produk atau Layanan

Jenis brand story terakhir yaitu pendekatan yang berfokus pada bagaimana serta mengapa perusahaan mengembangkan produk atau layanannya.

Pemasar dapat menggunakan brand story berbasis produk atau layanan untuk menyoroti fitur dan manfaat utama.

Jenis yang satu ini dapat membantu pelanggan memahami nilai di balik produk atau layanan perusahaan dan menentukan apakah mereka lebih baik daripada produk kompetitor.

Pemasar juga dapat menggunakan brand story berbasis produk atau layanan untuk menunjukkan kepada pelanggan bagaimana mereka mendapatkan materi.

Hal ini dapat memberikan transparansi kepada pelanggan dan membantu merek membangun kepercayaan dengan mereka.

Manfaat Brand Stories

Brand story yang baik dan menarik menawarkan banyak keuntungan yang dapat berdampak positif pada keuntungan bisnis dan berkontribusi untuk kesuksesan jangka panjang.

Berikut manfaat brand story yang harus Anda ketahui lebih jelas :

1. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Manfaat pertama yang didapatkan ketika membuat brand story yang baik adalah dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

Ketika sebuah bisnis membagikan narasi yang autentik dan mudah dipahami, hal ini menunjukkan transparansi serta memungkinkan audiens untuk memahami nilai-nilai inti dan motivasinya.

Keterbukaan ini membantu menumbuhkan rasa percaya, yang pada akhirnya pelanggan untuk menjaga hubungan yang berkelanjutan dengan merek dan tetap loyal dari waktu ke waktu.

2. Kemampuan untuk Membedakan Bisnis dari Kompetitor

Manfaat lain yang signifikan dari brand story yang kuat adalah kemampuannya untuk membedakan bisnis dari kompetitor.

Di kondisi pasar yang padat saat ini, tampil menonjol sangat penting untuk dilakukan karena berfungsi agar menarik dan mempertahankan pelanggan.

Dengan membuat narasi unik yang menampilkan kepribadian, nilai, dan penawaran merek yang berbeda, bisnis dapat membedakan diri mereka dari kompetitor dan menciptakan identitas merek yang kuat untuk menarik target audiens.

3. Merek Lebih Mudah Diingat dan Mudah Dikenal

Meningkatkan pengenalan dan ingatan terhadap merek adalah manfaat lainnya dari brand story yang baik dan menawan.

Ketika narasi sebuah merek konsisten dan menarik secara emosional, maka merek tersebut akan lebih mudah diingat dan dikenal oleh pelanggan.

Pengingatan merek yang ditingkatkan ini memastikan bahwa bisnis tetap menjadi yang teratas di pikiran pelanggan saat mereka membuat keputusan pembelian atau mencari solusi masalah mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk mendorong penjualan dan konversi.

4. Memiliki Dampak Emosional

Brand story memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi yang kuat pada pelanggan yang secara signifikan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan mereka.

Dengan memanfaatkan emosi seperti kebahagiaan, nostalgia, atau inspirasi, bisnis dapat menciptakan ikatan yang langgeng dengan audiens serta mendorong kesetiaan merek.

Hubungan emosional sangat penting untuk mendorong tindakan konsumen dan brand story dapat secara efektif memelihara hubungan ini.

5. Brand Story Menciptakan Kenangan

Brand story yang dibuat dengan baik dan menawan akan meninggalkan kesan abadi di benak konsumen, memastikan bahwa merek tersebut tetap mudah diingat bahkan di tengah-tengah keramaian dunia digital.

Dengan secara konsisten menyampaikan narasi yang menarik, bisnis dapat menjaga merek mereka tetap berada di puncak pikiran dan menumbuhkan ingatan jangka waktu panjang, yang pada akhirnya meningkatkan pengenalan dan loyalitas merek.

6. Meningkatkan Efektivitas Pemasaran

Manfaat brand story yang terakhir adalah meningkatkan efektivitas pemasaran.

Brand story yang sangat kuat dapat menciptakan hubungan emosional perusahaan, produk, dan pelanggannya.

Selain itu, brand story yang baik juga dapat meningkatkan efektivitas pemasaran, meningkatkan keterlibatan antara merek dan audiensnya yang membantu mendorong konversi, dan pada akhirnya pertumbuhan pendapatan.

Kunci Utama dari Brand Story yang Kuat

Brand story yang efektif akan memikat audiensnya dan meninggalkan pesan yang mendalam.

Untuk mencapai hal tersebut, cerita ini harus memiliki kunci-kunci penting tertentu yang relevan dengan audiens target serta selaras dengan nilai dan identitas merek.

Berikut beberapa kunci yang perlu Anda perhatikan sebelum membuat brand story :

1. Keterkaitan

Brand story yang kuat yaitu harus dapat dikaitkan, yang berarti kisah tersebut berbicara tentang pengalaman, keinginan, dan aspirasi audiens target.

Untuk menciptakan narasi yang dapat dikaitkan, bisnis perlu memahami poin-poin penting, motivasi, preferensi pelanggan/ konsumen.

Dengan membuat cerita yang mencerminkan perjalanan audiens, mencerminkan tantangan, dan keyakinan pelanggan, merek dapat membangun hubungan yang kuat dan membuat pesan yang lebih mudah diingat.

2. Keaslian

Di zaman yang penuh dengan ketidakpercayaan dan informasi yang berlebihan, keaslian merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiens Anda. Brand story yang asli didasarkan pada nilai-nilai inti, visi, dan misi merek.

Hal ini menampilkan kepribadian, suara, dan perspektif unik dari merek tersebut daripada meniru kompetitor atau mengikuti tren.

Dengan brand story yang asli, transparan, dan dan sesuai dengan identitasnya, merek dapat menciptakan hubungan yang bermakna dengan audiens mereka dan menumbuhkan loyalitas jangka panjang.

3. Hubungan Emosional

Brand story yang paling berkesan yaitu dapat membangkitkan emosi yang kuat untuk berhubungan dengan audiens pada tingkat yang lebih dalam.

Tingkat tersebut meliputi kegembiraan, kesedihan, inspirasi atau empati, narasi yang penuh emosi memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang dan menginspirasi tindakan.

Untuk menciptakan hubungan emosional, merek harus berfokus pada aspek kehidupan dari cerita mereka, menyoroti pengalaman pribadi, nilai-nilai yang dianut bersama, dan tema universal yang melampaui demografi dan budaya.

4.Konsistensi

Kunci terakhir dari brand story adalah konsistensi. Konsistensi sangat penting dalam menjaga kredibilitas dan kesan dari cerita produk.

Narasi yang konsisten memperkuat identitas merek, memastikan bahwa pesan tetap berkesinambungan dan dapat dikenali di semua saluran pemasaran dan titik kontak.

Hal ini termasuk mempertahankan nada yang konsisten, identitas visual, dan pesan di seluruh komunikasi merek, mulai dari konten situs website dan posting media sosial hingga iklan dan interaksi pelanggan.

Dengan tetap setia pada cerita, merek dapat memperkuat identitas, meningkatkan ingatan merek, dan membangun kepercayaan dengan audiens.

Cara Membuat Brand Story

Setelah Anda mengetahui banyak manfaat yang didapat dari membuat brand story, nah sekarang waktunya Anda membuat cerita Anda sendiri.

Anda pasti bisa membuat cerita yang bagus loh, meskipun jika Anda bukan seorang pendongeng yang handal.

Berikut ada 6 cara membuat cerita produk :

1. Mintalah Ulasan dan Pelajari Mengapa Pelanggan Membeli Produk Anda

Cara pertama untuk membuat brand story yang baik adalah meminta ulasan atau umpan balik pelanggan dan mempelajarinya mengapa pelanggan tersebut membeli produk Anda.

Hal ini dikarenakan untuk membuat cerita yang menarik untuk produk Anda, Anda harus memahami pelanggan terlebih dahulu.

Kunci untuk mendapatkan pemahaman ini adalah melakukan komunikasi yang tepat.

Libatkanlah pelanggan Anda untuk mencari tahu mengapa mereka menggunakan produk Anda.

Caranya yaitu Anda dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

  • Apa yang mendorong Anda untuk membeli produk kami?
  • Apa yang Anda rasakan setelah memakai produk kami?
  • Apakah yang membuat Anda mempercayai kami?

Perlu diingat juga bahwa ulasan/ umpan balik tersebut tidak selalu berbentuk tanggapan positif, melainkan terdapat juga tanggapan negatif.

Meskipun begitu, tanggapan negatif tersebut dapat membantu Anda untuk meningkatkan pelayanan.

Sedangkan tanggapan positif dapat digunakan untuk membuat cerita produk Anda.

2. Tentukan Persona Pembeli dan Pesan Inti Anda

Persona pembeli Anda adalah karakter semi fiksi yang mewakili audiens ideal untuk produk Anda.

Persona pembeli harus membahas semua hal tentang siapa targetnya, peran pekerjaan mereka, dan kebutuhan mereka akan produk.

Memahami siapa audiens ini akan menentukan proses penceritaan Anda dan membentuk konten serta nada pesan Anda.

Sebagai aturan praktis, pesan inti tidak boleh terlalu profesional. Selain itu, pesan ini juga harus ditulis menggunakan bahasa alami pengguna.

Pesan inti sangat diperlukan baik saat Anda menulis postingan blog atau menentukan strategi pemasaran.

Anda dapat mendefinisikannya dengan meringkas cerita pengguna Anda ke dalam pesan singkat yang terdiri dari 6-10 kata.

Pesan tersebut haruslah baik dan tepat agar dapat menarik perhatian audiens.

Apabila menyusun pesan ini menjadi masalah, Anda mungkin perlu meninjau kembali cerita pengguna Anda.

3. Jadilah Pemecah Masalah bagi Audiens Target Anda dan Dorong Urgensi

Produk yang baik merupakan bagian penting dari cerita produk.

Cerita produk ini harus menunjukkan pemahaman yang lengkap tentang pelanggan potensial Anda, titik masalah pelanggan, dan solusi terbaik untuk pelanggan produk Anda.

Setelah menarik perhatian pelanggan, lanjutkan dengan menyoroti dampak positif produk Anda terhadap masalah pengguna.

Ciptakan urgensi dari dalam diri pelanggan yang mendorong antusias pelanggan terhadap manfaat yang dijanjikan dari produk Anda.

Agar hal ini berhasil produk Anda harus mengatasi setiap titik masalah yang diidentifikasi untuk pelanggan Anda.

4. Ciptakan Penekanan dan Buatlah Cerita Produk Menjadi Menarik

Apa kesamaan yang dimiliki oleh film dan novel yang bagus?

Yap, jawabannya adalah cerita dari film atau novel tersebut menggetarkan jiwa dan emosional sehingga bisa memikat penonton/ pembaca dan membuat mereka menikmatinya.

Dapat disimpulkan bahwa cerita yang bagus dapat memperdalam pemahaman tentang suatu objek dan membuat ide lebih mudah dipahami.

Semakin relevan ceritanya, semakin dalam juga respon emosional yang ditimbulkan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa cerita produk Anda harus mencakup desain yang emosional dan interaksi manusia yang merangsang empati pada audiens target.

5. Pilih Media Cerita dan Susun Cerita Anda

Berkat kemajuan teknologi saat ini, ada berbagai cara untuk membagikan cerita produk Anda.

Media cerita Anda harus dipilih berdasarkan jenis cerita yang Anda sampaikan, kebutuhan target audiens Anda, serta faktor lain seperti anggaran Anda.

Pada akhirnya cerita dapat disaring dalam satu format media berikut :

Dalam Aplikasi. Dalam bentuk modal, keterangan alat, daftar periksa, spanduk, dan pola UI dalam aplikasi lainnya yang menceritakan kisah produk dengan komunikasi dalam aplikasi.

Teks. Saat ini bentuk teks adalah bentuk pemasaran yang paling populer. Hal ini dikarenakan teks mudah diletakkan dan disebarluaskan. Mulai dari blog hingga eBook bahkan buletin termasuk dalam kategori ini.

Audio. Audio memanfaatkan suara manusia untuk menyampaikan cerita produk. Namun kali ini, suara tersebut sudah direkam sebelumnya dan dapat didengarkan kapan pun itu.

Digital. Media penyampaian digital memanfaatkan setiap format media yang tersedia, mulai dari animasi hingga pemasaran video, gamifikasi, dan interaktivitas. Media ini dianggap sebagai media yang paling efektif dan mudah diintegrasikan ke dalam aplikasi yang sudah ada.

6. Sertakan Call To Action (CTA) yang Sesuai

Setiap pesan dalam cerita produk Anda harus berisi ajakan bertindak (CTA) yang sesuai.

CTA menjelaskan tindakan apa yang harus dilakukan oleh audiens Anda dalam menanggapi pesan Anda.

Contoh dari CTA tersebut yaitu misalnya Anda mungkin ingin audiens mendaftar untuk uji coba gratis, menguji fitur baru, atau mendaftar ke webinar.

CTA menyoroti hal tersebut dan memotivasi pengguna untuk mengambil tindakan yang diinginkan.

Perlu diketahui juga bahwa CTA yang bagus juga harus sesuai dengan kepribadian merek Anda.

CTA harus sesuai dengan nada dan gaya suara, pola interaksi, dsb. Selain itu, pesan dari merek dan cerita produk Anda (CTA) harus mudah dipahami dan dipenuhi.

Sudah Mengetahui Semuanya Tentang Brand Story, kan?

Itulah penjelasan lengkap mengenai brand story mulai dari pengertian, jenis, hingga cara pembuatannya yang mungkin bisa Anda adptasikan dalam bisnis Anda.

Sekali lagi perlu diingat bahwa cerita produk yang baik dan menawan merupakan bagian penting dari bisnis yang sukses.

Selain menceritakan kisah yang baik dan menarik, kisah produk harus berhubungan dengan audiens target.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan emosional antara pelanggan dengan produk atau layanan.

Kisah produk yang efektif harus kreatif, konsisten, autentik, dan mudah dingat.

Pada akhirnya, ketika Anda menciptakan brand story yang luar biasa, cerita tersebut akan tetap berada di benak pelanggan dengan jangka waktu yang lama setelah mereka bertemu dengan merek Anda.