Skip links

Tahapan Membangun Brand Bisnis

Setiap bisnis pasti memiliki brand. Brand adalah sebuah kata yang dalam Bahasa Indonesia berarti merek. Secara singkat, brand ini merupakan aset vital yang akan mempermudah konsumen untuk mengenali, mengingat, dan membedakan antara perusahaan/ produk/ layanan yang satu dengan yang lainnya. Saking pentingnya peran brand dalam bisnis ini, maka dalam pembuatannya terdapat banyak hal yang harus Anda perhatikan. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan tahapan yang harus Anda tempuh dalam membangun brand bisnis yang sukses.

Temukan tujuan brand Anda

Setiap brand yang sukses pasti memiliki tujuan kuat di baliknya. Tujuan brand ini merupakan alasan/ tujuan mengapa brand Anda ada untuk masyarakat/ konsumen. Adapun alasan yang dimaksud tentu tidak serta merta soal uang (keuntungan) saja. Akan tetapi tujuan mulia untuk kebaikan yang lebih besar agar nantinya konsumen memikirkan seberapa besar brand Anda banyak membantu mereka.

Untuk menemukan tujuan brand ini, Anda perlu mengaitkannya dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Mulailah dengan melihat kondisi pasar saat ini, cari tahu apa yang diinginkan oleh konsumen, lalu hubungkan produk atau jasa Anda dengan kebermanfaatannya untuk masyarakat.

Sebagai contoh, jika Anda membangun brand produk kecantikan wanita, Anda bisa membuat pernyataan bahwa tujuan brand berdiri adalah untuk menjadi brand yang berperan aktif dalam menjaga kecantikan diri sekaligus kecantikan bumi. Karena produk Anda terbuat dari bahan alami dengan kemasan yang dapat didaur ulang. 

Tentukan target audiens

Ketika membangun sebuah brand, selain menentukan tujuan brand juga penting untuk menentukan kepada siapa produk/ layanan brand tersebut ditujukan. Meski sekarang ini di internet Anda bisa menjangkau siapa saja untuk menggunakan brand Anda.

Namun, menentukan target audiens adalah hal yang tidak bisa dilupakan begitu saja karena hal ini bisa membuat bisnis lebih terfokus dan membuat pemasaran nantinya lebih efektif sebab anggaran pemasaran tidak terbuang secara percuma karena tidak tepat sasaran.

Berikut ini beberapa segmentasi yang harus Anda pertimbangkan ketika menentukan target audiens:

  • Demografi. Ini menggambarkan bagian tertentu dari populasi. Beberapa contoh demografi meliputi umur, jenis kelamin, penghasilan, status pernikahan, pekerjaan / Industri, dan tingkat pendidikan.
  • Geografik. Berkaitan dengan pengelompokan target audience berdasarkan pada lokasi atau wilayah, meliputi, negara, nama kota, provinsi, kode pos, dan sejenisnya.
  • Psikografi. Segmen ini menggambarkan kepribadian target audiens. Ini mencakup tentang minat, hobi, serta sikap/ opini audiens tentang sebuah topik atau masalah. Contoh: Orang yang peduli terhadap lingkungan atau perubahan iklim. Orang yang mengutamakan kualitas diatas segalanya, dsb. 

Lakukan riset brand pesaing

Tahap selanjutnya adalah memperhatikan keberadaan para pesaing/ kompetitor Anda. Lakukan riset siapa pesaing utama Anda atau brand yang sudah mapan dan dikenal di pasar. Serta cari tahu bagaimana konsumen berhubungan dengan merek tersebut.

Ingat! Anda tidak boleh meniru persis apa yang brand pesaing lakukan. Tetapi Anda harus menyadari apa yang mereka lakukan dengan baik atau mana yang gagal. 

Pelajari seberapa baik mereka dalam membangun brand. Sehingga Anda bisa mengambil pelajaran bagaimana cara yang tepat untuk menginformasikan apa yang harus menjadi fokus brand Anda dan bagaimana brand Anda dapat memposisikan diri secara terpisah dari para pesaing.

Bangun kepribadian brand 

Ternyata brand pun perlu memiliki kepribadian. Karena dengan kepribadian yang merupakan elemen manusiawi inilah audiens akan lebih mudah terhubung dengan sebuah brand. Ya, seseorang cenderung akan mencocokkan kepribadiannya dengan kepribadian brand yang ditemuinya.



Salah satu cara untuk mendapat kepribadian brand adalah dengan membayangkan brand Anda sebagai pribadi. Akan seperti apa ia? Apa kata paling tepat yang akan menggambarkan dia? Apakah simpel, trendi, lucu, bertanggung jawab, serius, feminim, jantan, energik, artistik, eksklusif, muda, percaya diri, aktif, dll?

Jika Anda telah menemukan kepribadian yang cocok untuk brand Anda, maka ini dapat membantu Anda dalam menginformasikan brand voice di semua media pemasaran bisnis. Baik secara visual, lisan maupun tertulis untuk membentuk citra positif dan menjalin keakraban bersama target audiens dengan cara yang tepat.

Buat nama brand

Nama brand adalah salah satu bentuk komitmen penting yang harus ditetapkan. Membuat nama sendiri brand terbilang tidaklah mudah dan menjadi suatu tantangan tersendiri. Karena nama brand ini akan menjadi identitas bagi bisnis, yang juga berpengaruh bagi kesuksesan suatu bisnis. Ia akan mempengaruhi desain logo, domain, pendaftaran merek dagang, proses branding dan pemasaran lainnya hingga masa mendatang.

Kenyataan pahitnya lagi, terkadang suatu produk memiliki kualitas bagus, tetapi tidak terkenal karena nama brand-nya kurang menarik. Jadi, pikirkan secara matang dalam memilih nama brand ini.

Idealnya, pilihlah nama brand yang belum pernah dipakai orang lain dan sudah pasti bebas hak paten. Selain itu pilihlah nama brand yang unik, sebab dengan keunikan akan membuat mudah dikenali oleh konsumen. Pada saat yang sama juga harus mudah didengar, ditulis, dan diucapkan agar konsumen tidak mudah lupa nama brand Anda.

Setelah menetapkan nama brand, Anda pun harus memperkuatnya dengan desain logo. Keberadaan logo ini akan menjadi wajah yang mewakili suatu perusahaan dan produk/ layanan Anda. Entah membuat sendiri atau menggunakan jasa desain logo, menyajikan desain logo profesional adalah suatu keharusan.

Logo yang tampak profesional merupakan logo yang bisa mewakili suatu brand. Di sisi lain juga mudah untuk dikenali oleh khalayak. Juga tampil apik nan menarik serta memiliki filosofi yang mampu mewakili nilai, visi dan misi brand secara visual. Dengan begitu logo Anda dapat mewakili brand Anda dan membangun persepsi baik konsumen secara menyeluruh.

Buat slogan/ tagline

Meski ada sebagian bisnis yang tidak melakukan hal ini, tetapi slogan/ tagline menjadi bagian dari brand identity yang sangat penting untuk Anda pertimbangkan pula. Ini adalah semboyan yang menyampaikan semangat/ tujuan/ kultur brand Anda dengan cara sesingkat mungkin. Yang mana dengan adanya slogan, konsumen akan semakin lebih mudah dalam memahami dan menangkap nilai inti posisi brand, kepribadian, dan hal lain terkait brand Anda.

Pada umumnya, slogan diletakkan di bawah logo, tajuk website, bio media sosial, kartu nama, dan media pemasaran branding lainnya. Untuk menciptakan slogan terbaik Anda perlu memikirkan kata-kata yang merepresentasikan produk/ layanan bisnis Anda, berbentuk singkat dan on point, dan tidak mengandung konotasi negatif. 

Terapkan konsistensi merek

Perlu Anda ketahui, proses membangun brand bisnis tidak berhenti dengan membuat nama brand, logo, slogan, dan bahkan peluncuran brand. Brand Anda harus ada dan tetap konsisten di manapun pelanggan Anda berinteraksi dengan brand Anda. Dengan kata lain, brand Anda harus terlihat dan tercermin secara terus menerus dalam segala hal yang dapat dilihat, dibaca, dan didengar oleh target audiens Anda. 

Jadi, pastikan Anda memiliki brand guideline untuk menciptakan konsistensi visual seperti penggunaan logo, warna, font, tipografi, dll. Sehingga ketika audiens berkunjung ke kantor/ toko Anda, atau menelusuri platform digital apapun yang Anda gunakan, bahkan menemukan brand Anda di papan iklan di jalanan, citra merek Anda tetap tampil dengan baik dan konsisten.

Itulah 8 tahapan membangun brand bisnis yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat! 

Mari jujur, membangun brand merupakan hal yang cukup membingungkan dan rumit. Jika perusahaan Anda tidak memiliki SDM yang memiliki kemampuan dan pengalaman terkait brand ini, maka sekarang banyak solusi yang dapat Anda tempuh. Salah satunya dengan menggandeng Agensi desain branding profesional Grapiku. Pelajari tentang layanan desain branding kami lebih lanjut!