5 Alasan Pentingnya Website Hotel, Bukan Hanya Bergantung pada OTA

Waktu Baca: 6 minutes

Dalam lanskap industri perhotelan yang semakin digital, Online Travel Agencies (OTA) seperti Booking.com, Agoda, dan Expedia telah menjadi saluran utama untuk menarik tamu. Namun, ketergantungan penuh pada OTA dapat membatasi potensi keuntungan dan kontrol hotel atas pengalaman pelanggan.

Website hotel yang dirancang dengan baik, seperti yang dimiliki oleh Veranda Hotels (verandahotels.com), menawarkan solusi strategis untuk meningkatkan reservasi langsung, memperkuat identitas merek, dan mengoptimalkan operasional.

Artikel ini akan menguraikan lima keuntungan hotel memiliki website sendiri dan tidak hanya bergantung pada OTA, dilengkapi dengan analisis mendalam dan contoh praktik terbaik.

1. Mengurangi Biaya Komisi OTA

Salah satu kelemahan utama bergantung pada OTA adalah biaya komisi yang tinggi, yang biasanya berkisar antara 15-30% per pemesanan. Untuk hotel dengan margin keuntungan tipis, biaya ini dapat secara signifikan mengurangi pendapatan. Sebaliknya, website hotel dengan booking engine terintegrasi memungkinkan pemesanan langsung tanpa biaya tambahan.

Menurut studi, hotel yang mendorong reservasi langsung melalui website dapat menghemat hingga 20% dari total biaya pemesanan. Selain itu, dana yang dihemat dari komisi dapat diinvestasikan kembali untuk promosi, peningkatan fasilitas, atau pelatihan staf, yang pada akhirnya meningkatkan pengalaman tamu.

Lebih lanjut, website memungkinkan hotel untuk menawarkan insentif langsung, seperti diskon eksklusif atau fasilitas tambahan (misalnya, sarapan gratis atau upgrade kamar) bagi tamu yang memesan melalui situs resmi. Strategi ini tidak hanya menarik lebih banyak pemesanan langsung, tetapi juga membangun loyalitas pelanggan, karena tamu merasa mendapatkan nilai lebih dibandingkan memesan melalui OTA.

2. Membangun Identitas Merek yang Kuat

OTA cenderung menstandardisasi informasi hotel, yang dapat melemahkan identitas merek unik sebuah properti. Website hotel memberikan ruang untuk menceritakan kisah merek, menonjolkan keunikan, dan menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan. Veranda Hotels, misalnya, menggunakan situs web mereka untuk menekankan visi mereka dengan menampilkan desain modern, keramahan lokal, dan suasana hangat melalui galeri foto kamar, restoran Wyl’s Kitchen, dan fasilitas seperti kolam renang.

Membuat website hotel ini juga memiliki keuntungan berupa sarana untuk menyampaikan nilai-nilai inti, seperti keberlanjutan atau komitmen terhadap pelayanan pelanggan. Dengan konten seperti blog tentang atraksi lokal atau inisiatif ramah lingkungan, hotel dapat membedakan diri dari kompetitor.

Misalnya, sebuah artikel di website tentang “5 Tempat Wisata Dekat dengan Hotel” tidak hanya meningkatkan SEO, tetapi juga menunjukkan bahwa hotel memahami kebutuhan tamu untuk menjelajahi daerah sekitar. Identitas merek yang kuat ini sulit dicapai melalui OTA, yang lebih berfokus pada perbandingan harga daripada pengalaman unik.

3. Kontrol Penuh atas Pengalaman Pelanggan

OTA sering kali membatasi fleksibilitas hotel dalam mengelola pengalaman pelanggan, mulai dari proses pemesanan hingga komunikasi pasca-menginap. Website hotel memberikan kontrol penuh atas setiap tahap perjalanan pelanggan. Dengan booking engine yang terintegrasi, hotel dapat menyesuaikan proses pemesanan, menawarkan opsi seperti check-in lebih awal atau layanan tambahan (misalnya, antar-jemput bandara).

Selain itu, membuat website hotel sendiri memiliki keuntungan untuk mengumpulkan data pelanggan secara langsung melalui sistem Customer Relationship Management (CRM). Data ini dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman, seperti mengirimkan penawaran khusus berdasarkan preferensi tamu atau riwayat pemesanan.

Sebagai contoh, tamu yang sering memesan kamar untuk keperluan bisnis dapat ditawari diskon untuk ruang rapat. Kontrol atas pengalaman pelanggan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan, tetapi juga mendorong tamu untuk kembali memesan langsung di masa depan.

4. Optimalisasi SEO untuk Visibilitas Organik

Ketergantungan pada OTA berarti hotel harus bersaing dengan ratusan properti lain dalam hasil pencarian platform tersebut, sering kali dengan biaya iklan tambahan untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi. Sebaliknya, website hotel yang dioptimalkan untuk mesin pencari (SEO) dapat menarik pengunjung organik secara gratis. Dengan menggunakan kata kunci lokal seperti “hotel bintang 4 di Jakarta Selatan” atau “akomodasi dekat SCBD”, hotel dapat meningkatkan peringkat mereka di Google.

SEO juga melibatkan teknis seperti waktu muat halaman yang cepat (idealnya di bawah 3 detik), desain responsif untuk pengguna mobile, dan penggunaan tag alt pada gambar. Menurut data, 90% klik organik di Google berasal dari halaman pertama, sehingga investasi dalam SEO dapat secara signifikan meningkatkan visibilitas.

Selain itu, website memungkinkan hotel untuk menjalankan kampanye iklan digital, seperti Google Ads, yang menargetkan audiens spesifik, seperti pelancong bisnis atau wisatawan keluarga, dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan iklan di OTA.

5. Fleksibilitas dalam Promosi dan Analitik

Website hotel memberikan fleksibilitas untuk menjalankan promosi yang tidak dapat dilakukan melalui OTA. Misalnya, hotel dapat menawarkan paket musiman, seperti “Stay 3 Nights, Pay 2” atau diskon untuk pemesanan langsung, yang ditampilkan dengan jelas di homepage. Veranda Hotels sering menonjolkan promo eksklusif di situs mereka, menciptakan urgensi dengan indikator seperti “Limited Offer”. Fitur ini sulit direplikasi di OTA, yang memiliki format promosi standar dan sering kali memerlukan persetujuan tambahan.

Selain itu, website dilengkapi dengan alat analitik seperti Google Analytics memungkinkan hotel untuk melacak perilaku pengunjung, seperti halaman yang paling sering dikunjungi, tingkat pentalan (bounce rate), atau konversi pemesanan. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Misalnya, jika analitik menunjukkan bahwa banyak pengunjung meninggalkan situs setelah melihat halaman harga, hotel dapat menyesuaikan penawaran atau memperjelas nilai yang ditawarkan. OTA tidak menyediakan akses mendalam ke data pelanggan, sehingga hotel kehilangan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan.

Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Website Hotel

Meskipun memiliki banyak keuntungan, membangun dan memelihara website hotel tidak luput dari tantangan. Berikut adalah beberapa hambatan umum beserta solusinya:

  • Biaya Pengembangan: Membuat website dengan booking engine dan desain responsif membutuhkan investasi awal. Solusi seperti platform berbasis cloud (Wix, WordPress) atau layanan SaaS seperti HotelMU Lite (dengan biaya mulai Rp300.000/bulan) dapat mengurangi biaya.
  • Pembaruan Konten: Informasi seperti harga, ketersediaan kamar, atau promosi harus diperbarui secara rutin. Sistem Content Management System (CMS) yang user-friendly memungkinkan staf non-teknis untuk melakukan pembaruan dengan mudah.
  • Keamanan Data: Website harus dilindungi dengan sertifikasi SSL dan sistem keamanan untuk melindungi data pelanggan. Layanan seperti Ardata Media menawarkan solusi keamanan yang terjangkau untuk hotel kecil.
  • Kurangnya Keahlian Digital: Banyak hotel kecil kekurangan staf dengan keahlian SEO atau analitik. Menggunakan jasa konsultan digital atau alat otomatisasi seperti Yoast SEO dapat membantu mengatasi masalah ini.

Studi Kasus: Veranda Hotels

Veranda Hotels adalah contoh nyata bagaimana website dapat mengurangi ketergantungan pada OTA dan meningkatkan reservasi langsung. Situs mereka (verandahotels.com) dilengkapi dengan booking engine terintegrasi yang memungkinkan tamu memesan kamar dengan cepat dan aman.

Galeri foto beresolusi tinggi menampilkan kamar, kolam renang, dan restoran Wyl’s Kitchen, memperkuat identitas merek mereka sebagai hotel modern dengan sentuhan lokal. Tombol “Book Now” berwarna emas ditempatkan secara strategis, dan desain responsif memastikan pengalaman yang mulus di perangkat mobile.

Pada tahun 2024, Veranda Hotels melaporkan peningkatan reservasi langsung sebesar 35% setelah mengoptimalkan SEO dan menambahkan fitur seperti chatbot untuk menjawab pertanyaan pelanggan 24/7. Promosi eksklusif, seperti diskon 20% untuk pemesanan langsung, berhasil menarik tamu yang sebelumnya menggunakan OTA.

Dengan mengintegrasikan sistem CRM, mereka juga dapat mengirimkan penawaran personal kepada tamu sebelumnya, meningkatkan tingkat retensi. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa website yang dioptimalkan dapat menjadi alat yang kuat untuk bersaing di pasar yang didominasi OTA.

Kesimpulan

Ketergantungan penuh pada OTA dapat membatasi potensi hotel dalam hal keuntungan, identitas merek, dan pengalaman pelanggan. Membuat website hotel dengan baik menawarkan keuntungan untuk mengatasi tantangan ini dengan mengurangi biaya komisi, membangun merek yang kuat, memberikan kontrol atas pengalaman pelanggan, meningkatkan visibilitas organik melalui SEO, dan memungkinkan promosi yang fleksibel.

Di era di mana pelanggan semakin menghargai kemudahan dan personalisasi, memiliki website bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi keharusan strategis. Dengan fitur seperti booking engine, galeri visual, dan analitik data, hotel dapat menarik lebih banyak tamu, meningkatkan okupansi, dan memastikan keberlanjutan bisnis. Jadi, sudahkah hotel Anda melangkah untuk membangun website yang siap bersaing dengan OTA dan mendongkrak reservasi langsung?