Cara Melakukan Riset UX Website yang Tepat

Waktu Baca: 7 minutes

Apakah Anda tahu bahwa 88% pengunjung situs web tidak akan kembali jika mereka mengalami pengalaman yang buruk?

Statistik ini, yang dilaporkan oleh Forrester Research, menunjukkan betapa krusialnya User Experience (UX) dalam menentukan kesuksesan situs web Anda. UX yang baik tidak hanya membuat pengguna merasa nyaman, tetapi juga meningkatkan tingkat konversi, mengurangi bounce rate, dan membangun loyalitas pelanggan.

Namun, bagaimana cara memastikan situs web Anda memberikan pengalaman yang optimal?

Jawabannya sederhana: dengan melakukan cara riset UX website yang efektif.

Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah demi langkah tentang cara riset UX yang dapat membantu Anda merancang situs web yang user-friendly. Kami akan menjelaskan metode-metode praktis, memberikan contoh konkret, dan menyertakan data statistik untuk mendukung argumen kami.

Artikel ini dirancang untuk membantu Anda—baik Anda pemilik bisnis, pengembang web, atau pemasar—memahami dan menerapkan riset UX dengan mudah. Mari kita mulai!


Mengapa Riset UX Penting?

Sebelum kita masuk ke cara riset UX website, mari kita pahami dulu apa itu UX dan mengapa risetnya sangat penting. UX, atau User Experience, adalah pengalaman yang dirasakan pengguna saat berinteraksi dengan website Anda. Apakah navigasinya mudah? Apakah tombolnya jelas? Apakah kontennya relevan? Semua ini memengaruhi persepsi pengguna terhadap situs Anda.

Riset UX adalah proses sistematis untuk memahami kebutuhan, perilaku, dan motivasi pengguna. Dengan riset ini, Anda bisa mengidentifikasi masalah, menemukan peluang, dan merancang solusi yang benar-benar sesuai dengan audiens Anda.

Menurut Nielsen Norman Group, situs web dengan UX yang baik dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 400%.

Ini adalah bukti nyata bahwa riset UX bukan sekadar opsi, tetapi keharusan.


Langkah-Langkah Melakukan Riset UX yang Efektif

Berikut adalah langkah-langkah praktis tentang cara riset UX yang dapat Anda terapkan untuk situs web Anda. Setiap langkah dilengkapi dengan penjelasan mendalam dan contoh agar Anda bisa langsung mempraktikkannya.

1. Mendefinisikan Tujuan Riset UX

Langkah pertama dalam cara riset UX adalah menentukan tujuan yang jelas. Tanpa tujuan, riset Anda akan kehilangan arah dan sulit menghasilkan insight yang actionable. Tanyakan pada diri Anda: “Apa yang ingin saya capai dengan riset ini?”

Contoh Tujuan:

  • Meningkatkan tingkat konversi di halaman checkout.

  • Mengurangi bounce rate di halaman beranda.

  • Memahami mengapa pengguna tidak menyelesaikan formulir pendaftaran.

  • Mengetahui preferensi pengguna terhadap fitur baru.

Contoh Kasus:
Misalkan Anda menjalankan situs e-commerce yang menjual pakaian. Data Google Analytics menunjukkan bahwa 70% pengguna meninggalkan keranjang belanja sebelum menyelesaikan pembelian. Tujuan riset Anda bisa berupa: “Menemukan hambatan yang menyebabkan pengguna meninggalkan keranjang belanja dan meningkatkan konversi sebesar 20%.”

2. Mengidentifikasi Pengguna Target

Setelah tujuan ditentukan, langkah berikutnya dalam cara riset UX adalah mengenal audiens Anda. Siapa yang menggunakan situs web Anda? Apa kebutuhan, kebiasaan, dan tantangan mereka? Salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan membuat persona pengguna.

Apa itu Persona Pengguna?
Persona adalah representasi fiktif dari pengguna ideal Anda berdasarkan data nyata. Persona membantu Anda memahami audiens secara mendalam.

Contoh Persona:
Nama: Andi, 30 tahun
Pekerjaan: Marketing Manager
Kebutuhan: Mencari alat pemasaran digital yang mudah digunakan
Tantangan: Tidak punya banyak waktu untuk mempelajari fitur rumit
Kebiasaan: Sering browsing dari ponsel di sela-sela rapat

Dengan persona ini, Anda bisa menyesuaikan riset UX untuk fokus pada pengguna seperti Andi—misalnya, memastikan situs Anda mobile-friendly dan intuitif.

3. Memilih Metode Riset UX yang Tepat

Ada berbagai metode yang bisa digunakan dalam cara riset UX, dan pemilihannya tergantung pada tujuan, anggaran, dan waktu yang Anda miliki. Berikut adalah beberapa metode populer beserta contoh penerapannya:

a. Survei

Survei adalah cara cepat untuk mengumpulkan data kuantitatif dari banyak pengguna. Anda bisa menggunakan alat seperti Google Forms atau Typeform.

Contoh Pertanyaan Survei:

  • “Apa yang paling Anda sukai dari situs web kami?” (pilihan ganda)

  • “Apa yang membuat Anda frustrasi saat berbelanja di situs kami?” (teks terbuka)

  • “Seberapa mudah Anda menemukan produk yang Anda cari? (Skala 1-5)”

Contoh Kasus:
Sebuah situs e-commerce mengirim survei ke 500 pelanggan dan menemukan bahwa 65% pengguna merasa proses checkout terlalu panjang. Insight ini bisa digunakan untuk menyederhanakan proses pembayaran.

b. Wawancara Pengguna

Wawancara memberikan wawasan kualitatif yang mendalam. Anda bisa melakukannya secara langsung atau via Zoom.

Contoh Pertanyaan Wawancara:

  • “Bisakah Anda ceritakan pengalaman Anda saat pertama kali mengunjungi situs kami?”

  • “Apa yang Anda pikirkan saat mencoba menemukan informasi kontak?”

  • “Fitur apa yang menurut Anda paling membantu atau membingungkan?”

Contoh Kasus:
Seorang desainer web mewawancarai 10 pengguna dan menemukan bahwa tombol “Cari” sulit ditemukan karena warnanya menyatu dengan latar belakang. Solusinya? Mengubah warna tombol menjadi lebih kontras.

c. Usability Testing

Usability testing melibatkan pengamatan langsung saat pengguna berinteraksi dengan situs Anda. Anda bisa merekam sesi ini atau melakukannya secara langsung.

Contoh Tugas Usability Testing:

  • “Coba temukan dan beli produk ‘Jaket Hitam’ dalam waktu 2 menit.”

  • “Daftarkan diri Anda untuk buletin kami.”

Contoh Kasus:
Dalam tes usability, 4 dari 5 peserta gagal menemukan tombol “Checkout” karena terlalu kecil. Hasilnya, tombol diperbesar dan diberi label yang lebih jelas.

d. Analisis Heatmap

Heatmap menunjukkan di mana pengguna mengklik, menggulir, atau menghabiskan waktu di situs Anda. Alat seperti Hotjar atau Crazy Egg sangat membantu di sini.

Contoh Penerapan:
Heatmap menunjukkan bahwa pengguna sering mengklik gambar produk yang tidak interaktif. Solusinya adalah menambahkan tautan ke halaman produk pada gambar tersebut.

4. Mengumpulkan Data

Setelah memilih metode, saatnya mengumpulkan data. Pastikan sampel Anda representatif—jangan hanya mengandalkan teman atau keluarga. Gunakan pelanggan nyata atau calon pengguna untuk hasil yang akurat.

Tips Praktis:

  • Untuk survei, targetkan minimal 100 responden agar datanya signifikan.

  • Untuk wawancara, 5-10 peserta sudah cukup untuk menemukan pola utama (Nielsen Norman Group).

  • Untuk usability testing, rekrut 5 pengguna per sesi untuk mengidentifikasi 85% masalah usability.

5. Menganalisis Data

Data yang terkumpul tidak berguna tanpa analisis yang tepat. Dalam cara riset UX, analisis adalah kunci untuk mengubah angka dan komentar menjadi solusi desain.

Cara Menganalisis:

  • Survei: Hitung persentase jawaban dan cari pola. Misalnya, jika 70% pengguna mengeluh tentang waktu muat halaman, itu prioritas utama.

  • Wawancara: Catat tema berulang, seperti “navigasi membingungkan” atau “font terlalu kecil.”

  • Usability Testing: Identifikasi titik kegagalan, seperti pengguna yang tersesat di menu dropdown.

  • Heatmap: Perhatikan area yang jarang diklik—mungkin elemen tersebut tidak cukup menarik perhatian.

Contoh Analisis:
Dari survei, Anda menemukan bahwa 60% pengguna merasa proses login terlalu rumit. Wawancara mengungkapkan bahwa mereka lupa kata sandi karena tidak ada opsi “Lupa Kata Sandi” yang jelas. Solusi? Tambahkan tautan tersebut di halaman login.

6. Menerapkan Temuan ke Desain

Riset UX hanya bernilai jika Anda bertindak berdasarkan temuannya. Terjemahkan insight menjadi perubahan desain yang konkret.

Contoh Penerapan:

  • Jika pengguna kesulitan menemukan tombol “Beli Sekarang,” buat tombolnya lebih besar dan beri warna cerah seperti merah atau hijau.

  • Jika heatmap menunjukkan pengguna berhenti menggulir di tengah halaman, pindahkan konten penting ke atas fold.

  • Jika proses checkout terlalu panjang, kurangi jumlah langkah dari 5 menjadi 3.

7. Iterasi dan Pengujian Berkelanjutan

UX bukan proses sekali jadi. Setelah menerapkan perubahan, uji kembali situs Anda untuk memastikan perbaikan berhasil. Lakukan cara riset UX secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan pengguna.

Contoh Iterasi:
Setelah memperbesar tombol “Checkout,” Anda melakukan usability testing lagi dan menemukan bahwa waktu penyelesaian tugas berkurang dari 2 menit menjadi 45 detik. Ini menunjukkan perbaikan yang signifikan!


Data Statistik Pendukung

Berikut adalah beberapa data yang memperkuat pentingnya cara riset UX:

  • Menurut Forrester Research, setiap $1 yang diinvestasikan dalam UX menghasilkan ROI hingga $100.

  • Nielsen Norman Group melaporkan bahwa 88% pengguna tidak kembali ke situs dengan UX buruk.

  • Studi oleh Amazon Web Services menunjukkan bahwa peningkatan waktu muat halaman sebesar 100ms dapat menurunkan penjualan sebesar 1%.

  • HubSpot menemukan bahwa 76% konsumen menganggap kemudahan penggunaan sebagai faktor utama dalam memilih situs web.

Data ini membuktikan bahwa riset UX bukan hanya soal estetika, tetapi juga dampak bisnis yang nyata.


Kesimpulan

Riset UX adalah fondasi untuk menciptakan situs web yang sukses. Dengan mengikuti langkah-langkah cara riset UX—mendefinisikan tujuan, mengenal pengguna, memilih metode yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menerapkan temuan—Anda bisa merancang pengalaman yang memenuhi kebutuhan pengguna. Ditambah dengan iterasi berkelanjutan, situs web Anda akan tetap relevan dan kompetitif.

Ingat, UX yang baik bukan hanya tentang membuat situs yang cantik, tetapi tentang memahami dan melayani pengguna Anda. Hasilnya? Tingkat konversi yang lebih tinggi, kepuasan pelanggan yang meningkat, dan bisnis yang berkembang.


Ingin Bantuan Profesional?

Melakukan cara riset UX bisa terasa menantang, terutama jika Anda tidak punya waktu atau sumber daya untuk memulainya. Di sinilah kami, Grapiku, hadir untuk membantu.

Sebagai agensi pembuatan website dengan pendekatan solusi strategis, kami menawarkan layanan riset UX mendalam dan desain situs web yang user-friendly. Hubungi kami untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana kami bisa meningkatkan performa situs web Anda—satu pengalaman pengguna pada satu waktu.